Rabu, 24 November 2010

Cerita tentang Bangket

Bangket itu: Fenomenal!!

Bagaimana tidak fenomenal, Bangket 'merebut' nyaris seluruh waktuku sejak sebelum Lebaran. Hitung sendiri, hampir 3 bulan! Omongan Bangket ada mulai dari persiapan Lebaran. Mbak Nadrah, bakers dan guru yang memproduksi Bangket untuk jualannya di musim Lebaran. Orang - orang yang pernah jatuh cinta pada Bangket Kacang dan Bangket Susu karyanya, lantas berbicara banyak. Bahwa rasa bangket ini, memang fenomenal. Lumer, dan eksotis.

Niscaya, perhatianku tersedot kesana. Apalagi, pernah tinggal di kampung mertua membuatku mengingat betapa eksotisnya Bangket ini pernah menemaniku di sepanjang jalan di atas gerbong penuh sesak manusia. Musim Lebaran membuatnya penuh berjejal umat. Karena tidak kedapatan bangku, terpaksa aku berdiri sepanjang 3 jam perjalanan, di atas gerbong kereta api penuh sesak pengap penuh peluh, sambil memeluk satu (1) blek (kaleng) penuh Kue Bangket!!.. Hahhaa... jadi siapa yang bisa menyangkal bahwa Bangket ini begitu istimewa buatku.

Obrolan tentang Bangket bersama beberapa home baker via jejaring sosial twitter membuahkan suatu perjanjian, kita harus bikin Bangket Week! Demi satu cita - cita luhur, menduniakan Bangket!!! Lantas mulailah invasi virus Bangket meraja lela. Mbak Riana sang komporwati, mulai menebar mesiu di milis NCC, lantas dikobarkan oleh yang lain dan secara 'semena-mena' (hahhaha...) menunjukku bersama dengan Mom Elly dan Camelia menjadi host event online Bangket Week NCC. Hehheee, makin menjadi lah duniaku penuh dengan Bangket!


Photobucket

 
Nah, di lain cerita aku tuh tertarik untuk ndaftar jadi anggota KBB (Klub Berani Baking). Bukan kurang kerjaan, cuma kayanya seru aja kita eksis di mana-mana...*halahhh. Hihihiihii, nggak sih.. kulihat tantangan demi tantangan KBB bikin kita bisa belajar banyak hal yang baru. Selain idealisme tentang ingin menambah wawsan dan teman - teman baru pastinya... hhehee. Sang founder KBB, Arfi Binsted juga termasuk beberapa foodie blogger yang heboh ikut bicara tentang Bangket di Twitter. Dan dia juga ikut membubuhkan noktah perjanjian tentang event Bangket untuk tantangan di KBB. Dan, seperti telah ditebak oleh ahli nujum... aku harus laporan Bangkket untuk tantangan pracoba sebagai calon anggota KBB.Yiihaaa...

 
Photobucket

Rutinitas bakulan, oderan demi orderan, tugas posting setoran Bangket Week NCC, membuat waktu bergulir sedemikian cepat. Sampai akhirnya selesailah Event Bangket Week, dan semakin dekatlah deadline setoran KBB. Padahal membuat Bangket ini, sudah agak lama. jauh - jauh hari. Cuma ketatnya jadwal dan bla bla bla lainya, baru deh kesampaian untuk mendongeng Cerita Bangket kali ini.

Kue Bangket

Sebagai host Bangket, melihat berseliwerannya resep -resep Bangket malah bikin bingung sendiri. Makin hari member yang setor makin kreatif, host makin mati gaya. Padahal kepengen banget ngerasain bikin Bangket Kampung yang pernah aku rasain di kampung mertua. Tapi resep yang diminta tak kunjung tiba. Resep hadir malah setelah aku membuat Bangket resep yang lain. Berikut ini adalah resep dari mertua, yang sayangnya terlambat datang...

KUE BANGKET
versi mertua

Bahan: 10 gelas tepung shanghai,1,5 gelas tepung roti/gandum, 5,5 gelas tepung gula/gula halus, 5 btr kelapa, 15 btr telur ayam kampung,

PENGOLAHAN : Kelapa yg sudah dikukur diperas tanpa air,diambil sari patinya,dididihkan,didinginkan selama 3 jam,telur ayam dikocok sampe kembang,tepung shanghai,roti,gula dicampur diaduk hingga rata,kemudian dimasukkan telur yg sudah dikocok tadi bersama santan,diaduk hingga merata,sampe jadi adonan,kemudianadonan diambil sedikit2 ditumbuk dalam lesung kayu hingga putih warnanya,kemudian siap dicetak lalu dibakar dlm oven dengan suhu 180° c sampai kering.

Dikarenakan , keterlambatan datangnya resep, aku memutuskan membuat Kue Bangket yang secara penampilan hampir mirip dengan Kue Bangket versi mertua. Kebetulan ada yang setor untuk Bangket Week NCC. Resep ini diambil dari Blog Baking Mum

KUE BANGKET
Bahan:
300 gr tepung kanji / sago
3-4 daun pandan

20 gr margarine atau mentega
1 kuning telur
120 gr tepung gula
120 gr santan
1/4 sdt bubuk vanila
Cara membuat:
- Sangrai tepung kanji dan daun pandan dengan api kecil, sambil diaduk-aduk hingga tepung harum dan ringan. Angkat, dinginkan dan simpan. Untuk hasil yang bagus, gunakan setelah sehari atau dua hari pendinginan.
- Panaskan oven dengan suhu 170C.
- Saring tepung kanji/sago yang telah disangrai, tepung gula dan bubuk vanila. Masukkan margarine/mentega.
- Kocok ringan kuning telur dengan santan (sedikit demi sedikit) sampai menyatu. Masukkan ke dalam campuran tepung. Jika adonan masih kering, bisa ditambahkan santan sedikit demi sedikit, diaduk sampai bisa mudah dibentuk.
- Gilas adonan setebal ½ cm (jika takut lengket bisa dibantu dengan plastik). Cetak dengan bentuk bunga dan permukaannya tusuk dengan gerigi penjepit atau garpu.
- Letakkan di atas loyang yang sudah diolesi mentega ato kertas roti.
- Panggang selama 15 menit atau matang (jangan terlalu coklat).
- Angkat dan dinginkan. Simpan dalam wadah kedap udara.
Tepung sagu kusangrai di pagi hari (sebenernya suruhan asisten, hehhehe), lalu kudiamkan hingga sore. Untuk santan, menyesuaikan dengan cerita mertua bahwa Kue Bangket ini menggunakan pati santan, yaitu sari santan itu sendiri tanpa tambahan air sedikitpun. Dari 1 butir kelapa ukuran sedang aku dapat pati santan sekitar 200ml. Aku masak dulu dengan tambahan daun pandanhingga mendidih,  lalu dibiarkan dingin. baru kemudian ditimbangsesuai resep. Simpan dulu sisa santan, mana tahu adonan kurang bisa dipulung karena telalu kering.

Bahan - Bahan Kue Bangket

Santan dan telur dikocok ringan saja , kemudian masukkan campuran tepung sagu dan gula baru kemudian masukkan margarine. Karena aku pakai ekstrak vanilli , maka aku masukkan ekstrak  ini bersamaan dengan pengocokan santan dan telur. Adonan dicampur menjadi satu hingga membnetuk adonan yang bisa dipulung. Kalau dari resep belum mendapatkan adonan yang dimaksud, bisa tambahkan sedikit santan.

Step by step Kue Bangket

Adonan digilas hingga ketebalan 3-5 mm kemudian cetak bentuk bunga. Beri aksen gerigi di atasnya dengan menggunakan garpu atau alat lainnya. Kemudian panggang di oven sesuai petunjuk resep. Aku baru mengeluaran Bangket dari oven setelah permukaan bawah Kue Bangket ini terlihat coklat. Bahkan di 5 menit terakhir api atas oven kunyalakan jadi bagian atasnya pun ikut berwarna semburat kecoklatan.

Kue Bangket

Nggak sabar rasanya pengen langsung ngunyah, hehhehee. Nunggu sedikit dingin, langsung kraaaukk. dan wooww, hampir mirip seperti yang kumau. Nyaris sama rasanya dengan Kue Banget versi mertua. Hanya saja teksturnyan kurang halus. Cukup ngepruul sih, lumer juga di mulut. Apa itu ya fungsinya di resep mertua adonan ditumbuk di lesung terlebih dahulu? Kayanya kapan - kapan mesti dicoba nih. Penasaran!

Kue Bangket


Selai Kue Bangket tadi, aku penasaran mencoba Bangket Jahe yang di posting oleh Rosdaniar. Bangket Jahe ini membuat Riana dan Arfi tergila - gila histeris saking enaknya.Mumpung ada waktu, aku cobain juga deh nih.(cari gara-gara, laporan jadi moloor..hihihihi).

Bangket Jahe
by Rosdaniar 

Bahan :
500 gr tepung sagu
300 gr butter/margarine
100 gr tepung terigu
50 gr maizena
200 gr gula palem
200 gr gula pasir halus
2 kuning telur
1 putih telur
50 gr susu bubuk full cream
50 gr kelapa parut yg disangrai sampaikecoklatan, dan diblender halus
75 gr jahe yg diparut
3 sdt bumbu spekuk
wijen untuk taburan secukupnya


Cara Membuat :
1. Kocok Butter / margarine dengan gula palm dan dan gula putih sampai sedikit mengembang
2. Tambahkan telur, kocok bentar
3. Tambahkan jahe parut, dan kelapa sangrai aduk merata dengan spatula
4. Tambahkan bumbu spekuk
5. Tambahkan susu bubuk, tepung sagu, terigu dan maizena sedikit demi sedikit sampai merata
6. cetak sesuai selera, taburi wijen diatasnya
7. Bakar dengan suhu oven 170 derajat sampai matang
Aku buat setengah resep saja, karena waktu membuatnya mepet dengan kerjaan lain (salah sendiri..hehhehe).  Lalu pas cek lemari bahan, ternyata margarine kepake sama asisten yang membuat risoles, yang ada hanya butter..aahh..kan sayang. Jadi deh diganti santan instan aja. (hihiiii.. tetep ya pelit).  Santan instan yang dipakai tetap sama beratnya sesuai dengan berat margarine yang ada di resep.

Bahan - Bahan Bangket Jahe

Lalu, kelapa parut yang sudah disangrai, tidak aku blender. Mau tahu kaya apa rasanya krenyes-krenyes si kelapa. Karena susah juga membagi putih telur (di resep kan 1 putih telur, kalau setengah resep harusnya setngah putih telur), aku semuakan deh tuh.

Step by step Bangket Jahe

Mungkin karena aku pakai santan bukan margarine, dan putih telurnya aku masukkan semua. adonannya tidak sepadat Kue Bangket. jadi mesti aku spuit. Hasil pertama, mblebeeer!! Jiahhaaa, kayanya kelamaan ngocok telurnya, ditinggal sembari ngurusin Ndaru dulu minta susunin pinsil warnanya. Jadilah dispuit agak munjung ke atas, biar hasilnya nggak terlalu mbleber lagi.

Bangket Jahe

Bangket Jahe 'rada gagal' ini rasanya memang sungguh nikmeh lho. Dan tercapai juga keinginanku merasakan krenyes-krenyes parutan kelapanya. Rasa jahenya juga cukup menohok. Surga kayanya nih buat pecinta Jahe.Teksturnya beremah, namun lumer di mulut. Mmhhmm...nikmeh..nikmeh...

Bangket Jahe

Seriring berakhirnya event Bangket, rasanya jiwa ini penuh dengan rasa Bangket.  Sudah mencoba membuat Kue Bangket yang mirip versi mertua, ditambah dengan hangatnya rasa jahe di setiap gigitan Bangket Jahe. Bangket sungguh memang menyita pikiranku. Bukan hanya mereka yang jatuh cinta, aku juga: tergila - gila!!!

Minggu, 14 November 2010

Opera Cake; Minnie Mouse in a Lollyland

Seneng!! Berbunga - bunga,  itulah yang aku rasakan saat melihat binar mata Ndaru melihat cake ini . Yap, siapa tak berbesar hati, customer sekaligus asisten dan partner paling setia , meminta khusus cake ulang tahunnya yang ke 3 tahun ini dengan mantap : Minnie Mouse!!

Kebetulan nih, udah lama kepengen banget buat Opera cake dengan desain seperti yang mbak Peni buat seperti ini. Kenapa Opera? Karena cake ini yang paling disuka di rumah, hihihii...di banding cake dekor buttercream atau fondant. Nah, kebetulan juga beberapa waktu sebelumnya, aku ikut kursus Choco modelling. Jadi deh kepengen praktek mbuat figurin Minnie Mouse dari Chocomodelling ini.


Menangani chocomodelling ini sedikit berbeda dengan fondant. Coklat sensitif dengan panas tubuh. Makin lama bersentuhan dengan tangan, coklat modelling ini makin lembek, makin lengket. Tips dari mbak Peni, jika mulai melembek, tinggalkan dulu coklat di suhu ruang, nanti akan mengeras kembali, baru di pegang lagi. Jika tidak digunakan, coklat modelling ini bisa disimpan di lemari es.Untuk cara pembuatan dan tips - tips pengolahannya , bisa dibaca lengkap di blognya Mbak Hesti ini.

Masih nggak pede nih sama hasil figurin Minnie Mouse yang kubuat. Hahhaaa, nggak mirip sama sekali bowww.. jadi kaya ibu pejabat lagi menghadiri undangan rapat di balai desa..wakakakakk. Tapi waktu sudah jadi, tanya ama Ndaru..hayoo tebak Mama mbuat apa? Ndaru spontan teriak gembiraaa: MINNIE!!! Syukur deh, setidaknya Ndaru tahu ini Minnie.. hihihihi...

 

Untungnya lagi, keberadaan Minnie di-sahkan oleh adanya edible standing Minnie, menggambarkan keceriaan dan kegenitan Minnie sehari - hari. Sesuai dengan Ndaru yang sehari - hari ceria, hangat dan sekali - kali genit..namanya juga anak perempuan (Ndaru tuh perempuan lho yaaa...namanya aja kaya cowok, hehhehee).



Selain figurine dan edible standing Minnie mouse, Opera Cake tingkat ini ditambah hiasan lollypop dari coklat dan beberapa dekor bunga warna warni dari coklat modeling. Beberapa taburan bunga juga dari fondant. karena untuk pemakaian pribadi, tidak sampai masuk lemari es, jadi sah - sah aja dikasih fondant. Kalau untuk penyimpanan di lemari es, sebaiknya dihindari yaa.. soalnya fondant musuhan dengan lemari es, kebalikan dengan coklat.

Secara keseluruhan, temanya Birthday Cake untuk Ndaru kali ini adalah: Minnie Mouse sedang bermain di Lollyland. Taburan bunga - bunga dan semarak lollypopnya menambah keceriaan dunia Minnie Mouse.


Untuk Opera Cake nya, aku pakai resep dari  Elmer yang pernah aku share sebelumnya. Pakai loyang 20x30cm, jadi 2 resep yang dipakai. Seperti halnya cake tingkat lainnya, Opera Cake ini diberi dowel dan tiap tingkatnya diberi alas untuk menahan beban.

Lihatlah, keceriaan Ndaru saat meniup lilin Cake Ulang Tahunnya ini.. Nah, tak ada alasan buatku untuk tidak berbunga - bunga kan?

Ayam Kodok dan tips membuatnya







Tahukah kenapa hidangan Ayam Kodok ini merupakan sajian yang begitu istimewa? Ya, tentu saja karena bahan-bahan dan bumbunya yang membuatnya lezat. Selain itu, tingkat kesulitan dalam menguliti ayam yang cukup tinggi dan penuh trik  membuat ayam kodok ini menjadi istimewa.

Berikut ini resep Ayam Kodok dari NCC


Ayam KodokRecipe by Fatmah Bahalwan
Bahan :
1 ekor ayam, diambil kulitnya utuh (lihat praktek)

½ kg ayam giling
½ kg daging sapi giling
5 ptg roti tawar, rendam dalam air lalu remas
½ klg liver pasta
3 btr telur ayam
2 sdt gula
3 sdt garam
1 sdt lada
½ sdt vetsin
½ sdt pala
4 btr telur rebus (untuk isi dalam)

Cara membuat :
  1. Aduk semua bahan isi menjadi satu hingga rata kecuali telur rebus.
  2. Setelah kulit ayam dilepas, isi dalamnya dengan adonan daging dan beri tambahan telur rebus juga. Isi terus hingga ayam menjadi padat dan bentuknya seperti seekor ayam utuh kembali.
  3. Setelah selesai, tusuk-tusuk ayam, lalu kukus hingga matang selama lk. 1 jam.
  4. Goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan.
  5. Sisa bahan isi dibentangkan dalam kertas roti, isi tengahnya dengan telur puyuh dan mixed vegetable, lalu gulung dan kencangkan. Kukus selama 1 jam.
  6. Goreng rollade, kemudian potong-potong. Sajikan dengan wortel, buncis rebus , kentang goreng dan ketimun iris.
Saosnya
Bahan :
3 sdm mentega
2 sdm terigu
5 sdm kecap manis
3 sdm kecap inggris
1 btr maggi blok
1 bh bawang bombay, iris halus
500 ml air kaldu
2 sdt garam
2 sdt gula
½ sdt lada
½ sdt pala bubuk

Cara membuat :
  1. Panaskan mentega tumis bawang bombay hingga harum, masukkan terigu aduk rata.
  2. Tuang kaldu dan semua bumbu, aduk rata. Setelah mendidih angkat, sisihkan.
Pelengkap :
Wortel, buncis rebus potong panjang. Kentang goreng dan ketimun.

Tips-tips membuat ayam kodok: 
1. Pilihlah ayam yang segar. Beli di pasar tradisional, di penjual yang ramai. Semakin cepat putaran dagangannya, semakin memungkinkan dagangannya segar. 
2. Cuci bersih ayam, pastikan bulu - bulu halusnya tercabut semua. Tiriskan terlebih dahulu. Ayam yang telalu basah, menyulitkan kita untuk menguliti.
3. Jangan sayang memotong kuku, kalau memang niat menguliti ayam..hehhehee..
4. tempat yang paling sulit pada saat menguliti adalah di bagian ketiak. Bebaskan dulu kulit bawah ketiak ayam dari dagingnya, perlahan-lahan. Jangan dipaksa, karena mudah sekali robek.
5. Gunakan pisau boneless yang tajam untuk membantu memotong siku sayap ayam. Hati - hati terkena tangan, pisau ini sangat tajam Jendral.. :P
6. Gunakan benang berwarna gelap untuk mempermudah saat pencabutan benang setelah Ayam Kodok matang.
7. Oleskan butter atau margarine sebelum memanggang untuk mendapatkan warna kulit Ayam yang coklat memikat. 


Di bawah ini link video untuk cara membuat Ayam Kodok, selamat menikmati... 

Senin, 08 November 2010

Carrot Cake dengan Cream Cheese Frosting plus Mixed Fruit

Pernah sangat penasaran dengan rasa Carrot Cake. Kaya apa ya rasanya? Apakah berasa wortel gitu, atau gimana? Daripada penasaran, suatu hari aku membuatnya. Dan wooww!! Jatuh cintaaaaa!! ...enak bangeeet. teksturnya lembut moist, tidak ada sama sekali langu rasa wortelnya. Wangi kayu manisnya juga aiih..sexy banget.


Beberapa resep Carrot Cake sudah pernah dicoba, tapi nggak ada yang ngalahin lezatnya resep ini:

Carrot Cake(Sumber: Bogasari Baking Center Cake Baking Course)

Bahan Cake :
250 gr Telur (kira-kira 5 telur ukuran sedang)
300 gr gula kastor
2 gr garam
5 gr emulsifier
260 gr tepung terigu
1 gr baking soda
1 gr baking powder
1 gr bubuk kayumanis
450 gr wortel (parut halus) (kira-kira 4 wortel ukuran kecil)
150 gr minyak
 

 Cream Cheese Frosting (diambil dari resep dalam kemasan Philadelphia Cream Cheese) :
250 gr Philadelphia Cream Cheese (aku pake Yummy Neufchatel Cream Cheese)
80 gr margarine
1 cup icing sugar
1 sdm perasan air jeruk lemon

Cara membuat cake :
1. Kocok telur, gula, garam hingga kental dengan speed tinggi. Masukkan emulsifier, kocok terus hingga kental dan meninggalkan jejak.
2. Ayak bahan kering, kemudian masukan kedalam adonan dengan speed rendah hingga tercampur rata.
3. Masukkan wortel parut, aduk rata.
4. Masukan minyak perlahan kedalam adonan hingga tercampur rata.
5. Tuangkan kedalam loyang bundar 20-22 m yang telah dialasi kertas.
6. Panggang dengan suhu 180ÂșC selama 30 - 45 menit (lakukan tes tusuk).





Cara membuat cream cheese frosting :
1. Kocok  Cream Cheese dan margarine dengan mikser selama 4-5 menit atau hingga halus dan ringan (fluffy).
2. Tambahkan icing sugar dan air lemon, kemudian kocok lagi selama 30 detik atau sampai tercampur rata.
3. Oleskan pada Carrot Cake.




Carrot Cake selain dinikmati bersama Cheese Frosting,  bisa juga dibuat base cake untuk sajian cake lainnya. Contohnya carrot cake with Mixed Fruit ini. Carrot Cake diberi filling Cheese Frosting dan dicover Whipcream kocok. Kebayang nggak sih rasa lembut Carrot Cake berpadu dengan Whipcream yang legit serta kesegaran buah-buahan. mmmhhmmm...pasti enak.


Pesanan dari Mbak Evy kakak kelas di bangku kuliah, yang tinggal di Venezuela. Mbak Evy dulu asisten dosen di bagian Radiologi di FKG UI .Cake ini merupakan hadiah ulang tahun untuk Prof. Hanna Bactiar, guru besar bagian radiologi FKG UI. Hihihi, salam hormat Prof. Lama tak bertemu..., jadi inget ujian lisan radiologi bersama Prof Hanna. Selamat Ulang Tahun Prof, semoga sehat senantiasa. Amin.



Related Posts with Thumbnails