Tampilkan postingan dengan label Klub berani baking. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Klub berani baking. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Maret 2012

KBB#28 : Torta Pasqualina


Mengerjakan tantangan KBB # 28 bikin dahi mengernyit. Kaya apa sih ya bakal jadinya si Torta Pasqualina ini. Torta Pasqualina adalah istilah dalam bahasa Italia yang secara harfiah berarti Kue Paskah. Merupakan hidangan khas Paskah dari Piemonte dan Liguria.

KBB#28: Torta Pasqualina

Adonannya merupakan adonan berlapis, sedikit seperti 'adonan fillo', tapi lebih tebal dan disebut 'pasta matta' (=crazy dough). Kue yang berasal dari Liguria ini mengandung keju lokal “Prescinseua” yang hanya dapat ditemukan di Liguria. Kejunya sangat creamy, lembut dan sedikit asam. Jika tidak memungkinkan menemukan Prescinseau di tempat anda, bisa disubtitusi dengan ricotta yang sangat lembut atau ricotta biasa dengan tambahan sedikit susu.

Torta Pasqualina
Source: Old Time Cooking Recipes

Ingredients:

DOUGH:
600 g (1 lb 5 oz) white flour
6 Tbs olive oil
a pinch of salt

FILLING:
1 kg (2 lb) Swiss chard (silver beet) or spinach
400 g (0.9 lb) cottage cheese/ricotta cheese
100 g (3.5 oz) parmesan
10 eggs
2 teaspoons marjoram, chopped
2 teaspoons parsley, chopped
garlic, minced (optional)
olive oil
salt, pepper
Preparation:

1. DOUGH:
-Combine flour, oil, a pinch of salt and enough cold water to make a medium soft dough.
-Knead well for 10 minutes or until the dough becomes elastic. -Divide the dough into 14 balls.
-Cover with cloth and let stand for about 1 hour.

2. FILLING:
-Clean, wash and dry the Swiss chard.
-Place in a saucepan with little boiling water and cook at high heat until wilted.
-Cool, then squeeze out excess liquid and chop finely.
-Add 50 g (1.7 oz) parmesan cheese, marjoram, parsley, garlic and 2 eggs. Season with salt and pepper.

3. Oil a round shallow oven dish, 9 inches (22 cm) in diameter.

4. Flatten each piece of dough, one at a time, making each a very thin disk, larger than the baking pan you are going to use.

5. Lay the pastry on the oven dish, allowing it to flow over the edges. Oil it lightly.

6. Place another disk over it and repeat until you have used 7 disks.

7. Spread the Swiss chard stuffing over the dough, and then spread the cottage cheese over the greens level with a knife.

8. Make 8 small cavities. Pour a raw egg into each cavity and sprinkle each with salt, pepper and remaining parmesan cheese.

9. Cover the whole lot with the same number of pastry sheets, each brushed with oil.

10. Pinch the borders and trim the excess dough, prick the top of the pie in a few places and then brush with oil.

11. Bake for 1 hour in 190 C (375 F) oven. Allow to rest before removing from the cake tin



Step by step Torta PasqualinaStep by step Torta Pasqualina

Karena mengkhawatirkan tidak cocok dengan hasil jadinya nanti, aku putuskan hanya membuat setengah resep saja. Jadi lebih hemat juga misalnya gagal atau tidak doyan. Swiss chard (silver beet) aku ganti Horenso beli di supermarket terdekat. Sedikit frustasi menangani dough yang gampang sekali robek saat dibentang hendak ditipiskan. Alhasil main tumpuk saja dan gagal membuat lapisan tipis pada kulit si torta. Resep aku modifikasi  dengan menambahkan tumisan daging asap dan penambahan bumbu pada campuran sayur dan keju parmesan.

Padahal rasa campuran horenso , keju permesan dan tumisan daging asapnya sudah oke, eeeh malah ricotta nya yang anyep, jadilah rasanya jadi njomplang. Hehehehehh. Dan hal ini baru terasa saat sudah matang, tidak bisa dirubah lagi. 

KBB#28: Torta PasqualinaKBB#28: Torta Pasqualina

Dan betul saja, hasilnya pun sungguh tak memuaskan. Kejadian gagal menangani dough membuat lapisan doughnya jadi sangat liat, tidak renyah karena jadi sangat tebal. Rasa ricotta yang cenderung anyep sama sekali tidak menyatu dengan campuran horenso , tumisan daging asap dan keju parmesan. Kesimpulannya Torta Pasqualina yang kubuat ini rasanya tidak cocok dengan lidahku deh. Entah memang bukan selera lidah atau karena tahapan pembuatan yang salah. Tapi yang pasti tantangan kali ini menbambah wawasan tentang masakan khas Italia yang unik ini.


KBB#28: Torta Pasqualina

Minggu, 29 Januari 2012

KBB#27: Fortune Cookie


Tantangan ke 27 Klub Berani Baking kali ini sedit berbeda. Karena untuk tantangan ini, aku jadi host nya... *nyengir* barengan Shirley. Jadi sebelum surat tjinta beredar , aku sudah tahu dong apa tugas tantangan kali ini. Senyum - senyum baca draft resep dan surat cintanya, kebayang teman - teman bakalan seru banget melihat apa yang harus mereka kerjakan untuk tantangan kali ini. Seru banget, karena kita harus buat Fortune Cookie!


Yap yap yap, 
Fortune Cookie atau Kue Keberuntungan adalah sebuah kue yang tipis dan renyah, yang berisi sepotong kertas dengan kata-kata yang berisi petuah atau ramalan.  Meskipun biasanya disebut sebagai kue keberuntungan Tionghoa, kue ini sesungguhnya diciptakan pertama kali di California, Amerika Serikat, dan bukan di Tiongkok. 

Fortune Cookie banyak dijumpai di restoran China di Amerika. Disajikan setelah selesai makan oleh pelayan restoran sambil menyodorkan bill (rekening). Tidak hanya saat Tahun Baru Imlek, tapi sepanjang tahun. Fortune cookie adalah kue yang mungil dan renyah. Bahannya mirip bahan kue “semprong” tapi tidak gampang hancur. Mengapa diberi nama kue keberuntungan? Karena di dalam Fortune Cookie yang berukuran kecil dan teksturnya renyah ini  akan ditemukan pesan ‘keberuntungan’ yang ditulis di secarik kertas putih. Isi tulisan tersebut beragam. Ada yang isinya sekumpulan angka (siapa tahu bisa menang lotere), atau pesan-pesan asmara. Namun, kebanyakan isinya adalah petuah-petuah bijak dari negeri Tiongkok.

Menurut sejarah, Fortune Cookies berasal dari San Fransisco. Kue ini ditemukan oleh Makoto Hagiwara, keluarga asal Jepang pemilik Japanese Tea Garden di Golden Gate Park, San Fransisco, pada tahun 1909. Sempat ada orang lain yang mengklaim sebagai penemunya. Namanya David Jung; pendiri Hong Kong Noodle Company di Los Angeles. Namun, setelah melalui proses persidangan, pengadilan memutuskan bahwa Hagiwara-lah penemu yang sah.

Tak perlu terlalu serius menanggapi pesan dalam kue. Ada beberapa variasi ‘permainan’ dalam mengonsumsi kue ini . Ada yang menganggap kue harus dimakan sampai habis agar keberuntungan terwujud, dan sebaliknya, kue tidak usah dimakan jika pesan di dalamnya tidak berisi keberuntungan. Itu bagi orang yang berpendapat bahwa pesan harus dibaca sebelum kue dimakan. Namun, ada pula yang menganggap kue harus dihabiskan dulu sebelum pesan dibaca.

Fortune Cookie

Fortune Cookie
Source: http://chinesefood.about.com


Fortune cookies can be tricky to make - it's important to make sure that the cookie batter is spread out evenly on the baking sheet. Instead of using the back of a wooden spoon to spread the batter, it's better to gently tilt the baking sheet back and forth as needed. Wearing cotton gloves makes it easier to handle and shape the hot cookies. This fortune cookie recipe makes about 10 cookies.
Prep Time: 15 minutes

Cook Time: 15 minutes

Total Time: 30 minutes

Ingredients:

2 large egg whites
1/2 teaspoon pure vanilla extract
1/2 teaspoon pure almond extract
3 tablespoons vegetable oil
8 tablespoons all-purpose flour
1 1/2 teaspoons cornstarch
1/4 teaspoon salt
8 tablespoons granulated sugar
3 teaspoons water
Preparation:

1. Write fortunes on pieces of paper that are 3 1/2 inches long and 1/2 inch wide. Preheat oven to 300 degrees Fahrenheit. Grease 2 9-X-13 inch baking sheets.

2. In a medium bowl, lightly beat the egg white, vanilla extract, almond extract and vegetable oil until frothy, but not stiff.

3. Sift the flour, cornstarch, salt and sugar into a separate bowl. Stir the water into the flour mixture.

4. Add the flour into the egg white mixture and stir until you have a smooth batter. The batter should not be runny, but should drop easily off a wooden spoon.
Note: if you want to dye the fortune cookies, add the food coloring at this point, stirring it into the batter. For example, I used 1/2 teaspoon green food coloring to make green fortune cookies.

5. Place level tablespoons of batter onto the cookie sheet, spacing them at least 3 inches apart. Gently tilt the baking sheet back and forth and from side to side so that each tablespoon of batter forms into a circle 4 inches in diameter.

6. Bake until the outer 1/2-inch of each cookie turns golden brown and they are easy to remove from the baking sheet with a spatula (14 - 15 minutes).

7. Working quickly, remove the cookie with a spatula and flip it over in your hand. Place a fortune in the middle of a cookie. To form the fortune cookie shape, fold the cookie in half, then gently pull the edges downward over the rim of a glass, wooden spoon or the edge of a muffin tin. Place the finished cookie in the cup of the muffin tin so that it keeps its shape. Continue with the rest of the cookies 

preparation Fortune Cookie

Alhamdulillah, proses pembuatannya lancar tanpa halangan berarti *halah*. Cuma nggak nyangka ternyata satu resep di atas bisa dapat banyak sekali cookie. Padahal karena kita harus melipat satu persatu , sementara cookie dalam oven cepat sekali mengering/keras, terpaksa dalam satu kali panggang hanya bisa 2-3 cookie saja. Alhasil lamaaaaa sekali baru selesai bikin.

preparation Fortune Cookie


Walaupun terlihat mudah hanya sekedar melipat - lipat saja, proses pembuatan Fortune Cookie ini tricky. Kita harus tahu persis kapan tepatnya cookie yang mengering mulai kita angkat. Jika terlalu cepat, cookie masih lengket di tangan, lemas sekali dan berasa mentah jika dimakan. Sementara jika kita terlalu lama mengangkatnya, adonan sudah terlanjut mengeras dan susah dilipat bahkan akhirnya retak/pecah


Fortune Cookie

Selain itu, ternyata bisa juga muncul problem adonan lengket di loyang. Beberapa teman mengeluhkan hal ini di milis. Kesimpulannya yang paling memungkinkan tidak lengket adalah  mengoles loyang dengan margarine atau pengoles loyang. Ada juga yang memakai loyang anti lengket. Dan harap dijadikan catatan, bahwa penggunaan baking paper, wax paper malah sama sekali tidak membantu.

Fortune Cookie


Untuk rasa, resep di atas menggunakan gula yang cukup banyak , jadi rasanya manis sekali. Fortune Cookie hendaknya disimpan di wadah tertutup setelah dingin. Sama halnya dengan cookie lainnya, dia akan mudah masuk angin eh melempem *hehe* jika dibiarkan kena udara terbuka.

Fortune Cookies

Nah kalau pengen tahu dimana bisa melihat hasil karya temen - temen KBB lainnya. Bisa kita lihat di round up nya. See you on next challenge...


Senin, 28 November 2011

KBB#26: Panettone

Beneran baru ngeh sama yang namanya Panettone ini adalah saat baca surat tjinta host KBB#26. Oh ternyata ada nama khususnya toh,kirain roti biasa aja yang sengaja dibuat menarik perhatian dengan tingginya yang menjulang. Hehhehee, curiga tak beralasan.

Banyak tulisan yang memuat tentang Panettone ini, salah satunya adalah yang berikut ini. Sumber: Bakery Indonesia.


Pannettone adalah sejenis roti manis yang berasal dari Milan, Italia. Menjelang dan saat perayaan Natal biasanya Panettone atau Panaton disiapkan dan dinikmati warga Malta, Brazil, Italia dan Swiss. Di Milan , warga Malta (masyarakat Milan) menjadikan Panettone sebagai simbol kotanya. Bahkan di Amerika Latin, terutama di  Venezuela, Argentina , Paraguay, Uruguay, Ekuador, Bolivia, Chilli, Kolumbia dan Peru, Panettone menggantikan roscon de reyes/ bolo rei sebagai King Cake karena sebagai pengganti penanan pokok saat Natal dan Tahun Barui menjelang


Kue berbentuk kubah ini hampir sama dengan jenis fruitcake lainnya. Di dalamnya berisikan manisan kulit jeruk, manisan sitrun, kismis, dan manisan lemon. Akan tetapi, dari jenis fruitcake yang lain, Panettone memiliki kekhasan dari adonann yang berasal dari dough yang diasamkan atau bisa dikatakan sourdough. Tak heran proses pembuatan dan proofing-nya memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan volume cake yang diinginkan. Betapa tidak, dari hasil proofing yang menyita banyak waktu, volume Panettone bisa mencapai 12-15 cm dengan berat 1 kg.

Masyarakat Italia, biasanya menikmati Panettone dalam bentuk irisan vertikal dan semangkuk Crema di Mascarpone, krim yang terbuat dari mascarpone. Mereka juga menikmatinya dengan minuman manis seperti Amaretto, secangkir cokelat panas, dan  the sweet wine, seperti Asti atau Moscato d’Asti. Di Italia, kata “Panettone” berasal dari kata Italia “panetto”, roti-roti kecil Akhiran Italia augmentatif “-satu” (diucapkan “o-neh”) memiliki perubahan yang berarti  “roti besar”. Oleh karena itu, produksi Panettone dengan proses proofing yang cukup lama, hasil akhirnya cukup besar dan bervolume.

Di balik itu semua, tak disangka Panettone menjadi penganan tradisional khas Italia yang keberadaannya sudah ada sejak zaman Kekaisaran Romawi. Mulanya,orang Romawi menyukai roti yang beragi dilumuri madu. Sejak kemunculannya, Panettone menjadi makanan yang mewah dan hanya dinikmati para bangsawan Italia. Sementara, saat itu Panettone masih dibandrol harga yang cukup tinggi, sehingga pribumi Italia tidak sanggup untuk membelinya. Akan tetapi, munculnya persaingan sengit, pada akhir Perang Dunia II, Panettone dihargai sangat murah untuk siapapun. Mulai saat itu, kecintaan terhadap Panettone semakin meluas hingga keluar Italia, yang diidentikkan sebagai Natal yang manis. Tercatat dalam tulisan illuminist,Pietro Verri, yang ditemukan pada abad ke-18, Panettone identik dengan Natal yang ia sebut sebagai “Pane di Tono” (roti mewah).

Meskipun Panettone berasal dari Milan, saat ini Panettone lebih populer di pusat dan selatan Italia, Brazil, Argentina, dan wilayah Amerika Latin lainnya. Hingga pendapatan penjualan menjelang, saat Natal, hingga perayaan Tahun Baru, keuntungan bisa mencapai angka 55% dibandingkan utara Milan yang hanya mencapai angka 45%. Bahkan para bakers di Italia setiap menjelang dan saat Natal memproduksi hingga 117 juta Panettone yang bernilai 579 juta Euro (416 juta poundsterling).  Karena kecintaan masyarakat Italia dan sekitarnya terhadap Panettone, tak heran saat Natal, para bakers mampu meraih keuntungan berlipat. Oleh karena itu, Panettone dijadikan makanan pokok dan sangat tepat dinikmati saat kumpul bersama keluarga dan kerabat dalam suasana Natal. [Teks: Eka Michelina]

Selain sejarah Panettone di atas, ada legenda romantis dari sejarah dibuatnya Panettone ini pertama kali. 

Alkisah  ada seorang bangsawan muda yang jatuh cinta kepada seorang anak peremepuan dari seorang chef pastry bernama Toni. Untuk memberi kesan kepada ayah dari perempuan yang dia cintai, pemuda tersebut menyamar menjadi chef pastry junior yang sedang magang, yang lalu menciptakan roti berbentuk kubah (dome) yang manis dengan rasa khas. Roti rasa baru ini laku keras, orang berbondong-bondong antri di toko roti tersebut untuk membeli roti pan de Toni.

Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan.

Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik.  Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.




Panettone (traditional Italian christmas bread)
Source: The Worldwide Gourmet
Bahan :
1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi)
65 ml (1/4 cup) gula
6 tbsp air hangat
6 kuning telur
Lemon zest dari 1 buah lemon
Sejumput garam
500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu
100 ml (6 sdm) potongan candied peel
100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
4 sdm sultana
4 sdm currant (beri berian :P)
1 sdt vanilla







Cara Membuat

Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian  mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.
 
Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula. Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan. Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis.
 
Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket.
 
Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit. Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.
 
Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata.
 
Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya. Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut.

Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
 
Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang. 


Mulanya sempat ragu, karena nguleninnya manual pake tangan, bisa kalis nggak nih. Dikesampingkan deh tehnik bentang untuk mengetahui kekalisan adonan. Pokoknya sesuai resep saja, uleni 10 menit, ya sudah berhent. Hhehhee,padahal nggak ada kalisnya sama sekali. Sempat pesimis juga, lembut nggak hasilnya nanti. Ternyata eh ternyata, lembut lho. memang teksturnya lebih padat dibanding roti - roti yang selama ini jamak orang Indonesia makan. Lebih mirip roti model jadul seperti produksi Tan ek Tjoan atau Lauw. Puadet tapi lembut.

Seharusnya bisa aku tambahkan lebih banyak manisan buah kering dan kismis lagi, tapi sejujurnya aku pribadi tidak terlalu suka kismis dan teman - temannya ini, jadi aku kurangi. Hasilnya rasa Panettone yang kubuat kurang manis, cenderung tawar saja. Tapi tetap enak ketika makannya dicelup coklat manis panas..mmhhmmm..slurruupp.


Beruntung banget deh, bisa dapat kesempatan cobain buat Panettone yang ternyata ngetop sejagad ini. duh, kemana aja selama ini aku yak...hihihihii... Nggak sia - sia, ternyata kekuatan tangan untuk nguleni masih bisa diandalkan, apalagi dapat hasil roti tinggi menjulang , lembut, dengan rasa yang menawan.



Jumat, 30 September 2011

KBB#25: Scones

KBB#25: Scones

This is for KBB Birthday!!!


Dapat surat tjinta membawa kabar gembira, perayaan ulang tahun ke -4 dari Klub Berani Baking kali ini disemarakkan dengan tugas membuat Scones. Scones berasal dari kata sconbrot, merupakan ‘roti’ khas Skotlandia yang pada akhirnya diadaptasi oleh masyarakat Inggris menjadi makanan khas Inggris yang pembuatannya hanya meliputi tiga bahan utama: tepung, mentega dan susu. Rasa scones bermacam-macam, namun secara tradisional, scones disajikan plain dan tidak memakai banyak gula. Selain itu, scones populer dipanggang bersama cincangan kurma, kismis, sultanas, atau currants. Scones lazim disajikan bersama clotted cream dan selai. Clotted cream merupakan krim kental yang kandungan lemaknya sangat tinggi, sehingga tidak banyak dikonsumsi. (dari blog KBB)


Teman special untuk makan Scones adalah bersama teh. Tradisi minum teh bersama Scones ini banyak dijumpai di Inggris. Tapi tidak ada salahnya pada perayaan ulang tahun KBB kali ini kita juga ngeriung nge-teh bareng sambil ngglanyem scones. 





Resep Scones:
Sumber: Edmonds Cookery Book, NZ.
Untuk 12 potong
3 cups tepung terigu
6 sdt baking powder
¼ sdt garam
75g mentega
1 - 11/2 cup susu segar
ekstra susu
Ayak tepung, baking powder, dan garam ke dalam mangkuk. Masukkan mentega dan remas hingga berbulir2 seperti remah roti. Tambahkan susu dan aduk cepat menggunakan pisau sampai adonan lembut. Gilas beberapa kali. Tabur tepung sedikit ke atas baking tray. Letakkan dan tekan-tekan adonan scones di atas baking tray. Iris 12 potongan yg sama. Sisakan jarak 2cm antara satu scones dengan yang lainnya. Olesi susu segar di atas scones. Panggang dengan oven 220C selama 10 menit atau hingga matang kecoklatan.

KBB#25: Scones

Proses pembuatan scones cenderung mudah. Yang sedikit mencurigakan adalah adonannya yang sedikit lembek , tidak mudah dipulung seperti adonan roti. Waduh, sudah bener atau belum nih? Kebanyakan cairannya atau nggak nih? Untungnya sebagian teman - teman yang sudah membuat sharing di milis bahwa memang begitulah adonan scones. Huahh...slamet..slameet... :D

Kebetulan di rumah masih ada sisa Dried Apricot dan kacang tanah cincang, jadi Scones kali ini kubuat bersama bahan - bahan tersebut. Ditambah bubuk kayu manis, mmmhhmmm...wanginya sudah terbayang kan...

KBB#25: Scones

Nah, ngaku nih. Manggang scones yang harusnya hanya 10 - 15 menit, ternyata kelewatan..jadi 30 menit saudara - saudara!! Gara - gara hiperaktif mengerjakan orderan lain jadi kelupaan, timer berdering pun terlewat. Sekali lagi , konsennntrasii itu penting. :D Jadilah si scones rada kecoklatan dan kering. 

KBB#25: SconesKBB#25: Scones


Rasa scones yang tawar memang cocok menyantapnya bertemankan selai yang manis. Untuk menyesuaikan rasa dengan kandungan kacang tanah di dalamnya, kali ini scones disajikan dengan selai kacang. Mari semua, diseruput tehnya dan dicomot sconesnya.

Selamat Ulang Tahun , semoga KBB langgeng jaya abadi *kaya judul bis malam* 

KBB#25: Scones








Related Posts with Thumbnails